Sabtu, 27 Oktober 2012
Minggu, 29 April 2012
Sabtu, 07 April 2012
Cara Mendidik Anak Yang Baik dan Positif
22.58
Anak yang secara aktif turut dilibatkan dalam tugas
rutin dalam rumah tangga pada masa dewasanya akan memiliki rasa tanggung jawab
yang lebih besar.
Sungguh
menakjubkan bagaimana orangtua yang bahagia dan positif akan menghasilkan anak
yang tumbuh menjadi pribadi yang mempesona.
Berikut
ini adalah cara mendidik anak yang baik dan positif :
1. Ajarilah anak untuk mencintai
dan menyayangi dirinya sendiri.
Caranya : Perhatikan
diri Anda sendiri terlebih dahulu. Selalu sediakan waktu bagi diri Anda pribadi
di tengah kesibukan harian Anda. Sediakan waktu bagi Anda untuk berolahraga,
merawat diri, dan meluangkan waktu bagi pengembangan pribadi Anda. Sadarkah
Anda bahwa orangtua yang tidak menghargai dirinya sendiri akan membesarkan anak
dengan sifat serupa!
2. Luangkan waktu yang berkualitas
setiap hari.
Tunjukkan betapa Anda
sungguh bergembira atas kehadirannya. Jadilah ‘Ahli Gembira’ bagi putra-putri
Anda. Ubahlah waktu mengerjakan tugas harian menjadi momen yang berharga dan
istimewa. Bernyanyi, memeluk, berbagi tawa dan cerita dapat membuat saat-saat
biasa menjadi tak terlupakan.
3. Jadilah pendengar yang baik.
Hal ini bukanlah hal
yang mudah bagi orangtua. Betapa sering orangtua menyela
dan sibuk dengan nasehat-nasehat bahkan pada saat anak belum selesai berbicara?
Simpanlah kekuatiran-kekuatiran Anda pada saat mendengarkan. Cobalah untuk
mendengarkan anak Anda sepenuhnya tanpa menghakimi. Anda perlu menahan diri
untuk tidak memikirkan atau memberikan pendapat Anda sendiri. Dengarkan mereka
dengan hati yang terbuka dan penyayang. Lupakanlah diri Anda dan tempatkanlah
diri Anda pada sudut pandang anak Anda. Ajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai
ganti dari memberikan pendapat. Cara orangtua mendengarkan tanpa menghakimi
akan membuat anak merasa diterima dan dimengerti.
4. Seringlah tertawa, sebab kegembiraan itu menular!
Anggaplah pada saat ini diri Anda terpilih untuk
melakukan tantangan ’30 hari tersenyum bersama keluarga’ ! Anda akan
menyaksikan keajaiban dari kegembiraan dan kasih sayang yang Anda bawa kepada
orang-orang di sekitar Anda. Buatlah momen sehari-hari menjadi luar biasa
berkat kegembiraan dan semangat yang Anda bawa ke dalamnya.
5. Berilah pengakuan dan penghargaan.
Latihlah mulai dari diri Anda sendiri untuk
memberikan penghargaan terhadap setiap keberhasilan, bahkan yang paling kecil
sekalipun, yang telah Anda lakukan hari ini. Ajarlah diri Anda untuk memberikan
penghargaan yang tulus atas tugas-tugas sederhana yang Anda berhasil Anda
selesaikan. Penghargaan ini akan memberi semangat baru dalam hidup Anda untuk
menjalankan tugas yang lebih besar.
Luangkanlah waktu 5 menit bagi diri Anda setiap
harinya untuk memikirkan dan menuliskan kesuksesan-kesuksesan yang telah Anda
raih hari ini. Rasakanlah bagaimana hidup Anda berubah, nikmatilah semangat
baru yang mengisi setiap kegiatan Anda. Bagikanlah penghargaan ini juga kepada
anak-anak Anda. Berikanlah pujian, pengakuan dan penghargaan yang tulus
kepada mereka. Ingat,
penghargaan yang baik menekankan pada tindakan, bukan pada prestasi yang
dicapai.
6. Disiplinkan anak dengan hormat.
Ajarkanlah anak turut bertanggung
jawab atas tugas-tugas rutin dalam rumah tangga. Anak yang secara aktif turut
dilibatkan dalam tugas rutin dalam rumah tangga pada masa dewasanya akan
memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar.
Perbaiki kesalahan mereka dengan
kelembutan namun Anda harus terus-menerus konsisten. Berikan konsekuensi yang
wajar dari pelanggaran dengan tujuan untuk mengajarkan tanggung jawab.
Janganlah memarahi apalagi mempermalukan anak di depan orang lain atas
kesalahan yang mereka perbuat.
Ajaklah mereka ke tempat sepi untuk
berbicara hanya empat mata dengan Anda. Berikan pengertian sejelas-jelasnya
mengapa tindakannya salah. Mintalah anak meminta maaf bila ia berbuat salah.
Anda pun perlu meminta maaf kepada anak di saat-saat Anda bersalah atau
melalaikan janji Anda kepada mereka. Disiplinkanlah anak tanpa menunjukkan
kuasa dan kemarahan Anda, maka anak akan belajar tumbuh dengan pengendalian
diri yang tinggi. Sampaikan pesan kepada mereka bahwa meskipun perilaku mereka
masih perlu ditingkatkan, namun Anda sebagai orangtua tetap menyayangi dan
menyukai mereka.
7. Berilah ruang bagi putra-putri Anda
untuk melakukan kesalahan.
Ingatlah, bahwa setiap orang, apalagi
seorang anak, berhak untuk melakukan kesalahan. Kesalahan merupakan bagian dari
proses pembelajaran. Temukanlah kebaikan dalam kesalahan-kesalahan yang mereka
lakukan, maka anak Anda akan belajar untuk berani berjuang menghadapi tantangan
dan resiko.
8. Tanamkan nilai-nilai kejujuran,
tanggung jawab, dan semangat saling membantu.
Tunjukkanlah dalam keseharian Anda
bagaimana Anda selalu konsisten dengan nilai-nilai ini. Libatkan juga
putra-putri Anda dalam kegiatan sosial yang secara rutin Anda lakukan. Putra-putri Anda pun
akan tumbuh dengan karakter positif yang kuat dalam diri mereka.
9. Fokuskanlah perhatian Anda pada
hal-hal yang berjalan benar.
Milikilah keyakinan yang meneguhkan
keluarga Anda di saat-saat sulit. Anak-anak Anda akan belajar menjadi pribadi yang
optimis dan bersyukur setiap hari. Latihlah sikap positif dengan menemukan
hal-hal positif dalam setiap hari Anda dan bersyukurlah atasnya selalu.
Cintailah anak Anda dengan tulus
tanpa syarat, dan ungkapkanlah besarnya kasih sayang Anda tersebut kepada
mereka. Anak yang berada dalam
kasih sayang yang tulus akan tumbuh dengan lebih bergembira, percaya diri,
menyenangkan, serta dapat diandalkan.***
Cara membentuk Anak Kreatif
22.19
Selama ini kreativitas menjadi hal yang terus diteliti oleh para ahli.
Kerap muncul pertanyaan mengapa orang ini lebih kreatif dibanding yang lainnya.
Kita sering menjumpai orang yang mampu menulis novel, puisi, atau membuat karya-karya
lainnya dengan membutuhkan waktu yang berbeda-beda.
Pada tahun 1940an, Guilford mengembangkan model kecerdasan manusia
yang kemudian dipakai beberapa ahli sebagai dasar untuk meneliti keativitas
anak. Variabel yang diginakan meliputi perbedaan berpikir konvergen dan
divergen. Berpikir konvergen bertujuan untuk menemukan satu jawaban yang benar
yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang kurang kreatif.
Pada kenyataannya, orang-orang kreatif lebih berpikir secara divergen tanpa
terikat pendapat umum lainnya. Dasar inilah yang membuat seorang ilmuan Roger W
Sperry dari California Institute of Technology pada tahun 1960an memperkenalkan
perbedaan antara ortak kanan dan kiri. Otak kiri digunakan untuk berfikir konvergen
dan otak kanan untuk divergen. Dengan demikian, kreativitas dapat dikembangkan,
khususnya sejak dini pada masa kanak-kanak.
Peran Lingkungan
Pada dasarnya, setiap orang memiliki potensi
kreatifitas tersendiri. Potensi tersebut bergantung pada lingkungan dimana
mereka tinggal. Oleh kareana itu, anda sebagai orang tua juga harus menciptakan
lingkungan yang mendukung kreatifitas anak Anda.
Seorang konsultan senior di Propotenzia
psycology & HR Consultant, Lina, memaparkan beberapa ciri-ciri anak kreatif
seperti sellau ingin tahu, memiliki minat yang sangat luas, percaya diri,
berani beropendapat, spontan, berjiwa petualang, dan berani mengambil resiko.
Sedangkan anak yang cerdas memiliki ingatan yang baik, mudah menangkap
pelajaran, dan cepat mendapatkan problem solving.
Terkadang kreativitas muncul saat kita tidak
sedang melakukan pekerjaan yang ditekuni kareana otak terus bekerja mengolah
informasi yang sudah diterimanya. Jadi, pastikan anak dalam kondisi ceria
dengan emosi yang stabil untuk membangun kemampuan kreativitasnya.
Temperamen
Sehubungan dengan daya kreativitas anak, sifat
yang temperamen juga masih sering mempengaruhi. Ada
tiga jenis temperamen yang umum terjadi yaitu easy going, slow to warm, dan
difficult. Anak yang easy going umumnya ceria dan mudah bergaul
dengan sesama teman. Sedangkan anak dengan sifat slow to warm
memerlukan waktu lebih untuk bisa akrab dengan yang lain. Berbeda dengan sifat
temperamen yang difficult dimana biasanya anak dengan sifat ini mudah
sedih, marah, dan cengeng. Jadi, orang tua harus membantu anak untuk
mengembangkan diridari sifat temperamennya.
Langkah-langkah
Langkah awal
yang harus dilakukan orang tua adalah menerima dan menghargai semua keunikan
anak. Anak yag kreatif juga didukung dari suasana keluarga yang memberi
kebebasan pada anak. Selain itu, orang tua juga harus selalu mendorong anak
untuk mengkomunikasikan apa yang menjadi keinginannya.
Perlu diingat
pula, anak yang kreatif biasanya juga tumbuh dari jiwa orang tua yang kreatif
yang selalu mengajak anak untuk melakukan aktivitas-aktivitas baru seperti
memasak, jalan-jalan kemuseum, memperbaiki mainan, dan membuat barang kerajinan
tangan.
Jumat, 24 Februari 2012
Cara Merangsang Anak Belajar
01.24
Kadang kita
melihat, ada sebagian anak tampak senang sekali dengan situasi sekolahnya. Otak
anak diibaratkan seperti spons yang dapat menyerap apa saja yang terjadi dengan
lingkungannya. Anak-anak seperti ini biasanya menunjukkan prestasi belajar yang
baiknantinya.
Namun sebagian
lain dari anak-anak tersebut tampak menunjukkan sikap negatif terhadap sekolah.
Mereka tampak enggan melakukan berbagai kegiatan. Atau malah suka menyendiri
dari pada bergabung bersama teman-temannya. Jika demikian, bagaimana
mengharapkan anak-anak ini berprestasi kelak?
Yang sering
terjadi kemudian, orang tua lalu menyalahkan guru dan sekolah karena rendahnya
motivasi anak-anak mereka untuk belajar. Padahal, menurut Dr. Sylvia Rimm dalam
bukunya Smart Parenting , How to Raise a Happy Achieving Child , orang
tua memiliki pengaruh positif yang sangat besar terhadap pendidikan
anak-anaknya.
Berikut ini
beberapa kiat/cara yang dapat diterapkan sejak dini untuk membantu meningkatkan
keinginan si kecil belajar dan berprestasi di sekolahnya kelak. Tentu saja
tidak dengan cara memaksa maupun menuntut, namun lebih pada berbagai arahan dan
dukungan yang membuat anak merasa nyaman berkegiatan.
Rutinitas membantu anak mandiri menjalani hari-harinya. Jika terus
bergantung pada orang dewasa, anak-anak ini akan memiliki perasaan negatif
terhadap dirinya, dan belajar bahwa orang lain akan selalu mengambil tanggung
jawab dirinya. Akibatnya, aktivitas Anda juga terganggu dengan ketergantungan anak.
Karenanya, ciptakan rutinitas sejak dini dengan membiarkan si kecil melakukan
sendiri kegiatan rutinnya. Misalnya, bangun tidur, diikuti dengan membersihkan
tempat tidur, menggosok gigi lalu sarapan bersama-sama Anda.
Pembiasaan Belajar
Anak usia pra sekolah memang belum memiliki beban akademis yang
mengharuskannya belajar pada waktu-waktu tertentu di rumah. Namun tidak ada salahnya Anda membiasakan anak duduk di meja belajar
yang disediakan baginya pada saat yang sama setiap harinya, dan untuk jangka waktu
yang sama pula.
Meningkatkan
Komunikasi
Komunikasi yang
baik merupakan prioritas utama dari semua kebiasaan yang dapat meningkatkan
keinginan anak berprestasi. Mendengar adalah salah satu bagian penting dalam
komunikasi. Jika orang tua terbiasa mendengar anaknya berbicara, maka anak juga
akan mendengar jika Anda berbicara. Menurut Dr. Rimm, jika orang tua memiliki
kebiasaan bercakap-cakap secara teratur setiap harinya, anak akan lebih terbuka
kelak ketika memasuki usia remaja. Terkadang, keengganan anak untuk berprestasi
(underachievement) merupakan efek lanjutan dari komunikasi yang buruk antara
orang tua dan anak.
Bermain
& Permainan
Bermain
merupakan sarana utama bagi anak untuk belajar dan permainan merupakan bentuk
latihan yang bagus untuk menghadapi kompetisi. Manfaat mainan dan permainan, antara lain
meningkatkan imaginasi dan pelampiasan emosi. Cobalah bersenang-senang bersama dengan
menciptakan berbagai permainan dengan anak.
Menjadi
Model Bagi Anak
Anak akan meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Mereka menjadikan Anda, orang
tuanya, sebagai model yang patut diikuti. Namun, tentu saja si kecil hanya akan meniru
perilaku yang terlihat olehnya. Anda bisa mulai menunjukkan pada si kecil bahwa
Anda sangat menyukai apa pun yang Anda kerjakan. Karena, jika tidak, si kecil
akan meniru perilaku Anda yang gemar mengeluhkan pekerjaan. Bukan tidak mungkin
jika nantinya si kecil akan sering mengeluhkan pelajaran maupun guru-guru di
sekolahnya jika Anda tidak segera mengubah sikap.